KELOMPOK 3
Tema
: Story Telling
Topik : Malin Kundang dan Si Kancil dan Si
Musang yang Licik
A. Pendahuluan
Suatu proses belajar mengajar merupakan suatu proses
yang berkesinambungan dan tidak terbatas pada penyampaian materi pelajaran
saja, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana agar materi yang diterima anak
dapat diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu
diperlukan keterampilan mengajar yang baik. Tugas dan tanggung jawab utama
seorang pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis,
efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan
aktif di antara dua subjek pengajaran. Pengajar sebagai penginisiatif awal dan
pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan
terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, dalam kegiatan
belajar dan mengajar keterampilan menyimak menjadi salah satu bagian
keterampilan berbahasa yang harus diajarkan kepada peserta didik dan dikuasai
oleh peserta didik. Salah satu bentuk keterampilan menyimak tersebut adalah
keterampilan menyimak isi cerita story telling. Keterampilan menyimak
cerita story telling memiliki beberapa manfaat bagi peserta didik
(khususnya di sekolah dasar) yaitu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi dengan baik, membentuk karakter peserta didik, sportivitas
peserta didik, memberikan sentuhan manusiawi, dan mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam berbahasa melalui pesan yang tersirat dan tersurat di dalam
story telling yang diperdengarkan kepada peserta didik.
Kualitas pemahaman anak terhadap isi cerita yang
disampaikan oleh pengajarnya, tergantung dari cara pengajar menyampaikannya
cerita tersebut. Penggunaan media pembelajaran dan pengembangannya dapat
dikatakan berhasil, harus dilihat dari sudut input, proses, hingga output
pembelajaran. Hal ini selain membutuhkan kesungguhan pengajar untuk mau
mengembangkan metode-metode pembelajarannya, sesuai dengan kriteria anak yang
dihadapi, juga dituntut adanya kreativitas dan kecerdasan pengajar yang tinggi
untuk mengkreasikan sumber-sumber pembelajaran yang ada dan memanfaatkannya
secara proporsional. Perkembangan bahasa anak-anak dapat dilihat dari segi
kemampuan menerima, memahami dan melahirkan semula. Konteks Pengembangan bahasa
atau yang dikenal dengan ketrampilan berbahasa meliputi: mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Pada metode pembelajaran storytelling yang kami berikan kepada anak-anak kami menggunakan
keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan dan berbicara. Menyajikan story
telling yang menarik bagi anak-anak bukanlah hal yang mudah untuk
dilakukan. Terlebih lagi anak-anak hanya dapat berkonsentrasi mendengarkan
cerita hanya dalam waktu yang singkat, jika waktu mendongeng terlalu lama
membuat anak merasa cepat bosan dan tidak antusias lagi.
B. Landasan Teori
Storytelling
adalah cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita kepada para
penyimak, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, maupun suara. Storytelling sering digunakan dalam
proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula atau anak-anak. Teknik ini
bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara menyenangkan. Orang yang ingin
menyampaikan storytelling harus
mempunyai kemampuan public speaking
yang baik, memahami karakter pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur
nada dan intonasi serta keterampilan memakai alat bantu. Dikatakan berhasil
menggunakan teknik storytelling, jika pendengar mampu menangkap jalan cerita
serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh.
C. Tujuan
Program Pembelajaran
·
Memberikan pesan moral
yang terdapat dalam cerita.
Adapun pesan
moral yang terdapat dalam cerita ialah:
1. Malin
Kundang
Cerita Malin
Kundang memberikan pesan moral untuk menghormati orangtua. Orangtua sangat
berjasa kepada anaknya, merekalah yang membesarkan, menafkahi, memberi kasih
sayang, dan memberi pendidikan. Orangtua melakukan semuanya dengan ketulusan,
kita sebagai anak harus menghormati orangtua kita, jangan membuat hati mereka
terluka. orangtua memang bisa memaafkan anaknya, namun ketika anak melakukan
hal yang sangat menyakiti hati mereka hal apapun tak dapat mengobati luka
tersebut. Malin Kundang merupakan salah satu contoh anak yang telah menyakiti
hati ibunya. Ia tidak mengakui ibunya karena ibunya hanya orang miskin, dan
berpakaian compang-camping. hati ibunya
sangat terluka dan ibunya pun berdoa kepada Allah SWT, ia mengutuk Malin
Kundang menjadi sebuah batu. ternyata hal tersebut menjadi kenyataan, itu
membuktikan bahwa doa orangtua sangat mujarab.
2. Anak
Si Kancil dan Musang yang Licik
Cerita kancil
dan musang tersebut memberikan pesan moral kepada kita bahwa kita tidak boleh
menipu orang lain dengan kelicikan kita, karena bisa saja kelicikan tersebut
menimpa kta sendiri, dan sayangilah makhluk Tuhan agar kita bisa hidup damai
dan sejahtera. hal tersebut terlihat ketika musang menjebak kancil, ternyata ia
yang terkena jebakannya sendiri.
·
Mengetahui bagaimana
penalaran anak terhadap cerita.
Story telling yang
kami lakukan juga bertujuan untuk melihat bagaimana pemahaman anak terhadap
jalan cerita, dan meyimpulkan hal apa yang bermakna. Kami juga ingin mengetahui
bagaimana short term memory pada anak
usia 4-7 tahun. Kami menanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka ingat
setelah mendengar cerita yang kami sampaikan.
D. Alat yang
Digunakan
Alat-alat yang digunakan selama proses
pelaksanaan:
·
Alat tulis
·
Tab
·
Gambar tentang cerita yang akan
dibawakan.
E. Lokasi
Jl. Mesjid Taufik gg. Damai no. 12, Medan
F.
Perencanaan Kegiatan
Tanggal
|
Kegiatan
|
9 – 22 Maret 2015
|
Menyusun perencanaan kegiatan
|
23 April 2015
|
Diskusi pelaksanaan
|
25-26 April 2015
|
Pelaksanaan kegiatan
|
G.
Rincian Kegiatan
Sabtu, 25 April 2015
·
12.00-12.30 ( Perkenalan)
·
12.30-13.15 (Story telling)
·
13.15-13.30 (Tanya jawab tentang cerita)
·
13.30-13.45 (Games)
·
13.45-14.00 (Penutup)
Minggu, 05 April 2015
·
11.00-11.30 ( ice breaking)
·
11.30-12.15 (Story telling)
·
12.15-12.30 (Tanya jawab tentang cerita)
·
12.30-12.45 (Games)
·
12.45-13.00(Penutup)
H.
Tantangan
Tantangan
merupakan bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran
ini agar pelaksanannya maksimal dan sesuai yang di-harapkan. Tantangan dalam
melaksanakan pembelajaran Story Telling
ini antara lain:
·
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksaan
harus sesuai dengan waktu anggota kelompok, dimana semua anggota kelompok harus
bisa meluangkan waktu untuk melaksanakan pembelajaran tersebut.
·
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan juga menghadirkan dilema. Untuk menentukan di
mana kami akan melaksankan pembelajaran tersebut, kami sangat bingung karena
tempat pelaksanaan tersebut harus dekat dengan tempat tinggal anak-anak yang
menjadi subjek. Akhirnya kami memutuskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut
di salah satu tempat tinggal anggota kelompok, yang berketepatan ada tiga
subjek di daerah tempat tinggalnya.
·
Proses Pelaksanaan
Kami sangat susah untuk mengatur
anak-anak yang baru kami kenal, tetapi dengan segala upaya dan pengendalian
emosi yang baik akhirnya kami melaksanankan berjalan dengan baik.
I.
Pelaksanaan
Pada
hari yang telah ditentukan kami melaksanakan kegiatan tersebut berdasarkan
rancangan yang telah kami buat. Adapun kegiatan yang kami lakukan ialah:
Pelaksanaan
Hari Pertama
1.
Perkenalan
Kami memulai
dengan memperkenalkan diri kami terlebih dahulu kepada anak-anak. Kami
menyebutkan nama kami satu persatu, kemudian kami menanyakan kembali kepada
mereka apakah mereka telah mengingat nama kami. Hasilnya, kami harus mengulang
beberapa kali dalam menyebutkan nama kami agar mereka bisa mengingatnya.
Setelah mereka mengingat nama kami, kami mengajak mereka agar mereka mau
memperkenalkan diri mereka. Mereka pun menyebutkan nama panjang dan nama
panggilan masing-masing. Mereka bernama:
·
Ibrahim Timoti Leboksa
Ababil Ali (Baim)
·
Freizkayla Ababil Ali
(Kayla)
·
Amira Ananya (Naya)
2. Story Telling
Malin Kundang
Story
telling ini dibawakan oleh Ilmi Khoir Purba.
pertama sekali Ilmi bertanya kepada mereka apakah mereka pernah mengetahui
cerita tersebut, ternyata mereka belum pernah mendengarnya. Ilmi melanjutkan
dengan menunjukkan gambar Malin Kundang untuk menarik perhatian anak. Anakpun
mulai tertarik dan mereka mendengarkan cerita dengan baik. Beberapa bagian
cerita diikuti dengan gambar, dan hal tersebut membuat mereka lebih antusias
untuk mendengarkan cerita yang disampaikan. Ilmi juga memilih bahasa yang mudah
dipahami oleh anak. Jika ada kata-kata yang asing untuk anak, Ia menanyakan
kepada mereka apakah mereka mengerti atau tidak. Jika tidak Ilmi kembali
menjelaskan dengan bahasa yang sering mereka dengar dalam kehidupan
sehari-hari. Ketika menunjukkan gambar, Ilmi juga menjelaskan hal apa yang
terjadi dalam gambar tersebut, Ia juga menunjukkan mana Malin Kundang, Ibunya,
Istrinya, dan hal-hal lain yang terdapat dalam gambar yang ditunjukkan. Pada
akhir cerita, Ilmi menanyakan kepada anak, apakah mereka mengerti cerita yang
telah disampaikan. setelah mengerti, Ilmi juga menjelaskan pesan moral yang
terdapat dalam cerita tersebut.
Ilmi juga
menyampaikan pesan moral bahwa sebagai seorang anak kita harus menghormati,
menyayangi, mematuhi serta menghormati orangtua. Kita tidak boleh melupakan
orangtua walaupun kta telah menjadi orang yang berhasil.
3.
Tanya
Jawab
Proses tanya
jawab dilakukan oleh Rizky Wadiah Pulungan. Dia memulai dengan menunjukkan gambar
kembali, dan bertanya hal apa yang terjadi dalam gambar tersebut. Ia juga
menyakan apakah ada hal-hal yang igin ditanykan, atau yang mereka tidak ingat.
Ia juga kembali menekankan hal-hal moral yang terdapat dalam cerita.
4.
Game
Game
dibawakan oleh Juliani Sapitri dan Nurul Nia Aqsari. jenis game yang mereka bawakan ialah menebak suara binatang/hewan. Hal
ini dilakukan dengan menyuruh anak mendengar suara binatang melalui aplikasi
yang ada di tablet, kemudian anak disuruh untuk mengangkat tangan lalu menebak
suara tersebut jika mereka mengetahuinya.
5.
Penutup
Penutup
dibawakan oleh semua anggota kelompok, yang dilakukan dengan menyanyi bersama
dan pemberian reward.
Pelaksanaan Hari Kedua
1.
Ice
Breaking
Ice Breaking dibawakan
oleh Jerni Hati, jenis Ice Breaking
yang dibawakan ialah dengan tepuk tangan untuk anak. Hal ini dilakukan pertama
dengan menanyakan kepada anak apakah mereka sudah mengetahui yang mana hidung,
mata, dan kepala sambil menunjuknya. Kemudian akan diperaktekkan pertama kali
dengan cara jika menunjuk hidung tepuk satu kali, mata tepuk dua kali, kepala
tepuk tiga kali. Setelah diperaktekkan akan dilakukan Ice Breaking dengan membolak balik menunjuk hidung, mata dan kepala
sambil anaka tepuk tang dengan peraturan yang telah ditentukan.
2.
Story Telling Si
Kancil dan Si Musang yang Licik
Story Telling
ini dibawakan oleh Juliani Sapitri. Pertama kali Juli bertanya kepada anak-anak
apakah merka pernah mengetahui cerita tersebut, ternyata mereka belum pernah
mendengarnya. Juli melanjutkan dengan menunjukkan gambar Anak Kancil dan musang
yang Licik untuk menarik perhatian anak. Anakpun
mulai tertarik dan mereka mendengarkan cerita dengan baik. Beberapa bagian
cerita diikuti dengan gambar, dan hal tersebut membuat mereka lebih antusias
untuk mendengarkan cerita yang disampaikan. Juli
juga memilih bahasa yang mudah dipahami oleh anak.
Jika ada kata-kata yang asing untuk anak, Ia menanyakan kepada mereka apakah
mereka mengerti atau tidak. Jika tidak
Juli kembali menjelaskan dengan bahasa yang
sering mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir cerita, Juli menanyakan kepada
anak, apakah mereka mengerti cerita yang telah disampaikan. setelah mengerti, Juli juga menjelaskan pesan
moral yang terdapat dalam cerita tersebut.
3.
Tanya
Jawab
Proses tanya jawab
dilakukan oleh Nurul Nia Aqsari.
Dia memulai dengan menunjukkan gambar kembali, dan bertanya hal apa yang
terjadi dalam gambar tersebut. Ia juga menyakan apakah ada hal-hal yang igin
ditanyakan, atau yang mereka
tidak ingat. Ia juga kembali menekankan hal-hal moral yang terdapat dalam
cerita.
4.
Game
Game dibawakan oleh
Ilmi Khoir Purba. Jenis Game yang
Ilmi bawakan ialah menyebutkan anggota badan sambil menunjuk anggota badan
meskipun kata yan diucapin berbeda dengan yang ditunjuk. Hal ini dilakukan
apakah anak mengerti yang mana yang di ucapkan mana yang ditunjuk.
5.
Penutup
Penutup
dibawakan oleh semua anggota kelompok, yang dilakukan dengan menyanyi bersama
dan pemberian reward.
J. Pencapaian Tujuan Pembelajaran
·
Pencapaian pesan
moral yang didapat oleh anak
Cerita
malin kundang mendapatkan pesan moral untuk menghormati orang tua dan tidak
boleh durhaka. Pada pencapaian moral ini kami tidak mengetahui apakah anak akan
menghormati orang tua atau tidak . Tetapi, kami sangat menekankan agar seorang
anak tidak melawan terhadap orang tua dan tidah boleh nakal.
Cerita
kancil dan musang tersebut mendapatkan pesan moral bawha tidak boleh menipu
orang lain dengan kelicikan. Disini juga kami tidak mengetahui apakah anak akan
mengaplikasikan atu hanya sekedar diingat saja.
·
Pencapaian penalaran anak terhadap cerita.
Kami
bisa mengetahui sort term memory anak, diman anak tidak bisa mengingat semua
jalan ceriata yang diberikan. Ketika kami menyakan kepada anak tentang jalan
cerita kami harus membantu dengan menyebutkan kata yang tidak lengkap untuk
membantu anak mengingat cerita tersebut.
K.
Kendala yang
dihadapi
·
Waktu Pelaksanaan
Kami telah menentukan bahwa kami
akan berkumpul di kampus pada jam 10.00 WIB. Namun beberapa orang ada yang
tidak datang tepat waktu karena kendala saat di perjalanan. Kami menunggu teman-teman hingga pukul 10.30 WIB. Salah orang dari
anggota memutuskan untuk langsung pergi ke tempat pelaksanaan karena menggunakan kendaraan sepeda motor dan satu anggotakelompok merupak tempat
tinggalnya .
Kami memperkirakan bahwa kamia
akan melaksanakan pembelajaran pada pukul 11.00 WIB ( estimasi perjalanan
menuju tempat 30 menit), namun kenyatannya tidak terlaksana karena salah satu
anggota datang ketempat tidak tepat waktu. Pelaksanaan akhirnya dapat terselesaikan pada pukul 14.00 dengan waktu pengerjaan sekitar 2jam.
·
Tempat Pelaksanaan
Kami mengalmi kendala untuk
menuju tempat pelaksanaan tersebut, karena tempat tersebut belum pernah kami
datangi sebelumnya. Setelah kami turun dari angkot kami tidak tahu yang mana
tempat pelaksanaanya.
·
Proses Pelaksanaan
Dalam proses pembuatan kami
merasa kesulitan untuk mengatur anak-anak yang memiliki tingkah laku yang
berbeda-beda, diman untuk mengatur anak-anak tidak semudah yang dibayangkan.
L. Distribusi Tugas
Hari Pertama
·
Perkenalan : Seluruh
anggota kelompok.
·
Penyampai story telling
: Ilmi Khoir Purba
·
Tanya jawab : Rizki
Wadiah
·
Games : Nurul Nia
Aqsari dan Juliani Sapitri
·
Dokumentasi : Jerni
Hati
·
Penutup : seluruh
anggota kelompok
Hari
Kedua
·
Ice breaking : Jerni
Hati
·
Penyampai story telling
: Juliani Sapitri
·
Tanya jawab : Nurul Nia
Aqsari
·
Games : Ilmi Khoir
Purba
·
Dokumentasi : Rizki
Wadiah
·
Penutup : Seluruh
anggota kelompok.
M.
Rincian Dana
Hari pertama
- Ongkos : 16.000 x 3 = 48.000
- Reward : 6.000 x 3= 18.000
- Jumlah = Rp 66.000,00
Hari kedua
- Ongkos : 16.000 x 3 = 48.000
- Reward : 6.000 x 3 = 18.000
- Jumlah = Rp 66.000,00
TOTAL = 132.000
N. Testimoni
Selama Pelaksanaan
·
Ilmi Khoir Purba (13-003)
Saya merasa senang dapat
menyampaikan Story Telling kepada anak-anak. Ternyata mereka mudah dalam
berinterksi dengan orang lain, dan mereka juga mampu mendengar, dan memahami
dengan baik. Mereka juga mampu memahami pesan moral yang terdapat dalm cerita,
walaupun daalm mengingat kita harus membantu dengan mengulang beberapa kali
yang harus diingat tersebut. Tetapi ada juga tantangan dalam kegiatan tersebut,
fokus anak sering kali terdistordi dengan hal lain, seperti memperhatikan anak
lain yang bukan peserta Story Telling
yang bemain Game.
·
Juliani Sapitri
(13-025)
Kegiatan tersebut sangat asyik,
apa yang saya lakukan membuat saya suka terhadap anak-anak, karena anak-anak
tersebut dangat lucu, pintar, baik-baik hal tersebut membuat saya senang.
Tetapi sebaiknya kelompok harus lebih mempersiapkan susunan kegiatannya
sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih asyik lagi dan cerita yang dipilihkan
harusnya lebih menarik lagi, agar anak lebih antusias mendengarkan certanya.
·
Rizki Wadiah (
13-037)
Menurut saya kegiatan yang kami
laksanakan ini sangat menyenangkan karena ketika mengerjakan tugas tersebut
saya bisa melihat pola tingkah laku anak-anak yang sangat polos dan susah
ditebak.
·
Jerni Hati (
13-067)
Menurut saya kegiatan ini sangt
menantang, dimana untuk mengarur anak-anak tidak semudah yang dibayangkan. Kita
harus lebih mengerti terhadap anak-anak yang memiliki tingkah laku yang
berbeda-beda. Kemudian kita juga tidak hanya mempelajari teori saja tetapi
dalam kegiatan ini kita di tuntut untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah
dipelajari. Tetapi saya sangat sengan bisa berinteraksi dengan anak-anak
tersebut dalam hal tersebut menuntut kita untuk mengelola emosi yang baik.
·
Nurul Nia Aqsari (
13-071)
Selama melaksanakan kegitan ini
cukup menyenagkan buat saya, meskipun dalam kegitan tersebut ada kesulitan.
Kesulitannya kita harus benar-benar mengetahui tips dan trik cara mengajar anak
yang baik. Jika kita tidak mengetahui cara mendidik dan mengajar anak dengan
baik otomatis yang kita sampaikan terhadap anak tidak akan berhasil. Contohnya
keponakan saya, kita sebagai pendidik harus mengetahui bagaimana cara mengatasi
seperti keponakan saya, yang orangnya keras kepala dan susah untuk diatur. Kita
harus mengetahui cara yang baik agar menjadi pendidik anak yang bertanggung
jawab.