Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 18 Juni 2014

KEPRIBADIAN FREUD



Biografi Sigmund Freud
Sigmund Freud adalah seorang Jerman keturunan Yahudi, dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, dan pada masa bangkitnya Hitler, ia harus melarikan diri ke Inggris dan meninggal di London pada tangal 23 September 1939.
Ayahnya adalah seorang pedagang wol yang kurang sukses. Ketika bisnis ayahnya gagal di Morivia, keluarganya pindah ke Leipzig, Jerman. Ketika usia Freud 4 tahun, keluarga mereka pindah lagi ke Vienna. Freud tinggal disana selama lebih kurang 30 tahun.
Ayahnya seorang yang kejam dan otoriter, sehingga masa kecil Freud dipenuhi penyiksaan dan kehancuran. Ibunya mempunyai pribadi yang menarik, pelindung dan penyayang. Itulah yang menyebabkan ia tertarik pada ibunya. Ketertarikan seksual pada ibunya inilah yang menjadi dasar konsep Oedipus complex dari tingkat perkembangan dan akan dikemukakan pada teori psikoanalisa.
Diantara anggota keluarganya, Freud mempunyai karakteristik kepribadian yang bernilai tinggi, seperti : keyakinan diri, ambisi untuk sukses dan mimpi untuk ketenaran dan kemenangan. Keluarga Freud, merupakan keluarga yang besar, ia memiliki 7 orang saudara. Freud termasuk anak yang cerdas. Dia masuk sekolah satu tahun lebih cepat dari biasanya, bisa berbahasa Jerman, Latin, Perancis, Inggris dan Italia. Freud memilih sekolah kedokteran di Universitas Wina pada tahun 1873 dan tamat 8 tahun kemudian.
Minat Freud pada neurology menyebabkan ia menspesialisasikan diri I bidang perawatan gangguan-gangguan saraf, sebuah cabang ilmu kedokteran. Freud belajar selama satu tahun pada psikiater Perancis terkenal, Jean Charcot, yang menggunakan hipnotis untuk menyembuhkan histeria. Freud mencoba metode tersebut, tetapi ia tidak yakin dengan kemanjurannya. Freud berpendapat bahwa histeria disebabkan karena adanya konflik-konflik seksual. Sejak itu, Freud bekerja mengembangkan ide-idenya yang menjadi dasar teori psikoanalis dan mencapai puncaknya dalam penerbitan karya besar pertamanya, The Interpretation of Dreams , 1900.
Dalam waktu singkat, Freud dikelilingi oleh sekelompok murid yang berasal dari berbagai bangsa, diantaranya Ernest Jones dari Inggris, Carl Jung dari Zurich, Karl Braham dari Berlin, Alfred dari Wina.
Dua orang diantara murid-murid itu kemudian memisahkan diri karena pandangan yang berbeda. Mereka itu ialah A. Alder ( mendirikan Individual Psychologie pada tahun 1910 ) dan C. G. Jung ( mendirikan Analytische Psychologie pada tahun 1913 )
Kesehatan Freud menurun secara dramatis, tetapi dia sehat secara mental, dan tetap bekerja sampai hari-hari berikutnya. Pada akkhir September 1929, ia berkata pada Max Schur, therapistnya, “ Sekarang yang tinggal hanyalah siksaan dan tidak masuk akal sama sekali “.
Dokter itu secara resmi memberi morphin kepada Freud selam 24 jam. Setiap dosis lebih besar dari pada yang dibutuhkan untuk menenangkan dan membuat Freud tersiksa sepanjang tahun-tahun berikutnya.
Dinamika Kepribadian
1. Insting
Freud sangat terpengaruh oleh filsafat determinisme dan menganggap organisme manusia sebagai suatu kompleks sistem energi, yang memperoleh energinya dari makanan serta mempergunakannya untuk bermacam-macam hal, seperti sirkulasi, pernafasan, gerakan otot-otot, mengamati, mengingat, berpikir dan sebagainya. Freud berpendapat, bahwa energi psikis dapat dipindahkan ke energi fisiologis dan sebaliknya. Jembatan antara energi tubuh dengan kepribadian ialah Das Es ( id ) dengan insting-instingnya.
Insting merupakan elemen dasar dari kepribadian, dorongan motivasi yang mendorong perilaku yang menentukan arah tingkah laku itu. Instink merupakan energi fisiologis yang berhubungan dengan kebutuhan tubuh dan pengharapan pikiran.
Perwujudan psikologisnya disebut hasrat, sedangkan rangsangan jasmaniahnya, dari mana hasrat itu muncul disebut dengan kebutuhan. Jadi, keadaan lapar dapat digambarkan secara fisiologis sebagai keadaan kekurangan makanan pada jaringan-jaringan tubuh, sedangkan secara psikologis diwujudkan dalam bentuk hasrat akan makanan. Dorongan itu berfungsi sebagai motif bagi tingkah laku, sedangkan insting menjalankan control selektif terhadap tingkah laku.
Suatu Insting mempunyai 4 ciri khas, yaitu :
  • Sumber
Yang menjadi sumber insting, yaitu kondisi jasmaniah atau kebutuhan.
  • Tujuan
Tujuan dari insting ini adalah menghilangkan rangsangan kejasmanian, sehingga ketidakenakan yang timbul karena adanya tegangan yang disebabkan oleh meningkatnya energi dapat ditiadakan.
  • Obyek
Obyek dari insting adalah segala aktivitas yang menantarai keinginan dan terpenuhinya keinginan tersebut.
  • Pendorong (  Impetus )
Pendorong atau penggerak dari insting adalah kekuatan insting itu, yang tergantung kepada intensitas ( besar-kecilnya ) kebutuhannya selalu berubah-ubah.
Teori Freud tentang motivasi secara kokoh didasari asumsi bahwa insting adalah satu-satunya sumber energi bagi tingkah laku manusia. Freud mengklasifikasikan hal ini menjadi 2 kategori yaitu :
  1. Insting Kehidupan ( Life Instinct )
  • Insting-insting hidup menjamin tujuan mempertahankan hidup individu dan memuaskan kebutuhan seperti makanan, minuman, dan seks.
  • Bentuk energi yang dipakai oleh insting disebut libido, seperti insting makan, minum dan seksual.
  • Insting hidup yang paling ditekan oleh Freud dalah tentang seks.
  • Fungsi insting-insting hidup adalah melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memperpanjang ras.
b.      Insting Kematian ( Death Instinct )
  • Salah satu derivatif penting dari insting-insting mati adalah dorongan agresi.
  • Insting kematian melaksanakan tugasnya lebih secara tersembunyi dibanding dengan insting hidup. Secara spesifik, Freud mengasumsikan bahwa “ Tujuan semua hidup adalah mati “
  • Insting-insting mati ini disebut juga insting-insting merusak (destruktif) Insting ini fungsinya kurang jelas dibandingkan dengan insting hidup.
  1. Distribusi dan Penggunaan Energi Psikis
Dinamika kepribadian terdiri dari bagaiman cara energi psikis itu didistibusikan oleh Das Es (Id), Das Ich (Ego), dan Das Ueber Ich (Super Ego).
Pada mulanya id yang memiliki semua energi dan mempergunakanya untuk gerakan-gerakan refleks dan pemenuhan keinginan (wish-fulfillment ; wensvervulling). Kedua aktivitas ini dikemudikan oleh Lustprinzip.
Penggunaan energi di dalam gerakan atau khayalan ini disebut pemilihan obyek secara instinktif ( instinctual object cathexis ).Energi di dalam id sangat mudah bergerak dan berpindah, sehingga dapat dengan mudah pindah dari satu gerakan ke gerakan yang lain, atau dari khayalan yang satu ke khayalan yang lain. Sifat dapat dengan mudah dipindahkannya energi instrinktif ini disebabkan karena id tidak mampu mengadakan diskriminasi di antara obyek-obyek.
Karena ego tidak mempunyai energi sendiri, maka dia harus meminjamkan dari id. Perpindahan energi dari id ke ego ini terjadi karena sesuatu mekanisme yang disebut identifikasi. Pembandingan dan pembedaan antara apa yang hanya ada dalam batin dengan apa yang benar-benar ada dalam kenyataan inilah yang disebut dengan identifikasi.
Karena id tidak membeda-bedakan apa yang dihadapi, apakah itu pengamatan, ingatan, tanggapan, pengertian ataukah halusinasi. Maka pemilihan obyek (cathexis) dapat terjadi baik terhadap pengamatan realistis maupun tanggapan ingatan yang memenuhi keinginan. Karena hal yang demikian, maka energi lalu dipindahkan dari proses-proses psikologis id yang autistis ke proses pengertian ego yang realistis dan logis.
Sekali ego telah menguasai energi, dia dapat mempergunakannya, kecuali untuk memuaskan insting dengan proses sekunder, juga untuk tujuan-tujuan lain. Sebagian energi dipergunakan untuk berbagai proses psikologis seperti mengamati, mengingat, membeda-bedakan, mengabstaksikan, berpikir, dan sebagainya. Sebagian lagi harus dipergunakannya untuk mengekang id jangan samapai bertindak impulsif dan irasional.
Kekuatan pengekang ini disebut anti-chathexis, apa bila id menjadi terlalu berbahaya, maka ego lalu membentuk pertahanan terhadapnya. Pertahanan ini berlangsung secara mekanis dan disebut mekanisme pertahanan ( defense mechanism of the ego ). Menurut Freud, psikoanalisa adalah konsepsi dinamis yang mereduksikan kehidupan jiwa menjadi saling pengaruh antara kekuatan pendorong atau kekuatan penahan.
Struktur Kepribadian
Pada mulanya, Freud,berpendapat bahwa kepribadian berhubungan dengan alam kesadaran. Alam kesadaran tersebut terbagi 3, yaitu :
a.      Alam Sadar ( Conscious )
Bagian kesadaran yang memiliki fungsi mengingat, menyadari dan merasakan sesuatu secara sadar.
b.      Alam Prasadar ( Preconscious )
Bagian kesafaran yang menyimpan ide, ingatan dan perasaan yang berfungsi mengantarkan ide, ingatan tersebut ke alam sadar jika kita mengingatnya kembali.
c.       Alam Bawah Sadar ( Unconscious )
Bagian dari dunia kesadaran yang terbesar dan terpenting dari struktur psikis. Pikiran yang telah sialami akan tersimpan di sini. Perilaku manusia sebagian besar sisorong oleh perasaan dan pikiran yang tersimpan di bawah sadar ini.
Setelah freud memperbaharui teorinya, ia lalu membagi struktur kepribadian yang terdiri atas 3 sistem atau aspek, yaitu :
  1. Das Es ( id )
Id disebut juga sebagai the selfish beast yang merupakan aspek biologis dari kepribadian manusia, dan merupakan sistem yang original di dalam kepribadian. Dari aspek inilah kedua aspek yang lain tumbuh. Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar-benarnya ( The True Psyhc Reality ), id merupakan dunia batin atau subyektif manusia, dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia obyektif.
Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir ( unsur-unsur biologis ), termasuk insting-insting. Id merupakan “ reservoir “ energi psikis yang menggerakkan das Ich ( ego ) dan das Ueber Ich ( super ego ). Yang menjadi pedoman dalam berfungsinya id ialah menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar keenakan. Pedoman ini disebut Freud sebagai Prinsip kesenangan ( pleasure principles )
Untuk menghilangkan ketidakenakan dan mencapai kenikmatan, id mempunyai 2 proses, yaitu :
  • Refleks dan reaksi-reaksi otomatis
Tindakan-tindakan refleks adalah reaksi-reaksi otomatik dan bawaan, seperti bersin dan berkedip, yang mampu melahirkan kepuasan ransangan sederhana dengan dan secara cepat.
  • Proses primer
Mencakup suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit atau kompleks. Ia berusaha menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan tegangan tersebut.
  1. Das Ich ( Ego )
Ego disebut juga the executive of personality yang merupakan aspek psikologis daripada kepribadian manusia dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan (Realita ).
Ego ini timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi sesuai dengan dunia kenyataan obyektif.  Ego mengikuti prinsip kenyataan dan beroperasi menurut proses sekunder. Proses sekunder adalah berpikir realistis dimana ego. Menyusun rencana untuk memuaskan kebutuhan dan kemudian menguji rencana itu.
Tujuan prinsip kenyataan adalah mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu obyek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan. Prinsip kerjanya adalah prinsip moral ( moral principles ), yang berada pada bagian sadar dan prasadar.
Ego ini juga mengontrol jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan. Di dalam menjalankan fungsi ini seringkali ego harus mempersatukan pertentangan-pertentangan antara id, super ego dan dunia luar. Tapi, harus diingat bahwa ego adalah derivat dari id dan bukan untuk merintanginya. Peran utamanya adalah menjadi perantara antara kebutuhan-kebutuhan instinktif dengan keadaan lingkungan, demi kepentingan adanya organisme.
  1. Das Ueber Ich ( Super Ego )
Super ego disebut juga the conscience and ego ideal yang merupakan aspek sosiologis dalam kepribadian manusia. Merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat. Das Ueber Ich atau super ego lebih merupakan kesempurnaan daripada kesenangan. Karena itu Super Ego dapat pula dianggap sebagai aspek moral kepribadian. Prinsip kerjanya adalah prinsip realitas ( realitas principles )
Fungsinya yang pokok ialah menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat.
Super Ego, diinternalisasikan dalam perkembangan anak sebagai respon terhadap hadiah dan hukuman yang diberikan oleh orang tua ( dan pendidik-pendidik lain )
Ada 2 sub sistem dari Super Ego, yaitu :
  • Reward
Perasaan bangga untuk mencapai perilaku sesuai ego ideal
  • Punishment
Perasaan bersalah karena terbentuk perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai
Fungsi-fungsi super ego, adalah :
  • Merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual dan agresif, karena impuls-impuls inilah yang pernyataannya dikutuk oleh masyarakat.
  • Mendorong ego untuk menggantikan tujuan-tujuan realistis dengan tujuan-tujuan moralistis
  • Mengajar kesempurnaan, jadi super ego cenderung untuk menentang baik id maupun ego untuk membuat dunia menurut gambarannya sendiri.
Akan tetapi, super ego sama seperti id bersifat tidak rasional dan sama seperti ego, super ego melaksanakan kontrol atas insting.
Kecemasan dan Ketakutan
Dinamika kepribadian untuk sebagian besar dikuasai oleh keharusan untuk memuaskan kebutuhan dengan cara  berhubbungan dengan obyek-obyek di luar. Reaksi individu terhadap ancaman ketidaksenangan dan pengrusakan yang belum dihadapinya ialah menjadi cemas atau takut.
Freud mengemukakan adanya 3 macam kecemasan, yaitu :
  1. Kecemasan Realistis
Kecemasan realistis, merupakan kecemasan yang paling pokok, karena disebabkan rasa takut akan bahaya-bahya di dunia luar.
  1. Kecemasan Neurotis
Kecemasan neurotis adalah kecemasan kalau-kalau insting tidak dapat dikendalikan dan meyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum.
  1. Kecemasan Moral atau Perasaan Dosa
Orang yang super egonya berkembang baik cenderung untuk merasa berdosa apabila ia melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma moral.
Mekanisme Pertahanan Ego
Karena tekanan kecemasan ataupun ketakutan yang berlebih-lebihan, maka ego kadang-kadang terpaksa mengambil cara yang ekstrem untuk menghilangkan atau mereduksikan tegangan.Bentuk-bentuk pokok mekanisme pertahanan ego itu adalah :
  1. Penekanan atau Represi
Ketika Freud memperbaharui teorinya mengenai struktur kepribadian, pengertian penekanan dipakainya sebagai salah satu bentuk mekanisme pertahanan ego. Penekanan terjadi apabila suatu pemilihan obyek dipaksa ke luar dari kesadaran.
Penekanan mungkin juga mengambil jalan dengan melawan anti-cathexis, atau mungkin menjelma dalam bentuk pemindahan obyek. Supaya pemindahan obyek itu berhasil dalam mencegah kembali timbulnya ketakutan maka haruslah dijelmakan dalam bentuk lambang yang tepat.
  1. Proyeksi
Ego lebih mudah menghadapi ketakutan yang realistis dari pada ketakutan neurotis dan ketakutan moral. Mekanisme yang dipergunakan untuk mengubah ketakutan neurotis dan ketakutan moral menjadi ketakutan realistis inilah yang disebut proyeksi.
Pengubahan ini mudah dilakukan, karena ketakutan neurotis dan ketakutan moral itu kedua-duanya sumber aslinya ialah ketakutan akan hukuman dari luar.
  1. Pembentukan Reaksi
Pembentukan reaksi adalah penggantian impuls atau perasaan yang menimbulkan ketakutan atau kecemasan dengan lawannya di dalam kesadaran. Misalnya, benci diganti cinta. Pembentukan reaksi, biasanya ditandai oleh sifat yang berlebih-lebihan, bentuk-bentukyang eksterm dari sesuatu tingkah laku biasanya menunjukkan pemn\bentukan reaksi.
  1. Fiksasi
Pada umumnya, fiksasi dialami oleh sesorang pada suatu fase yang lebih awal, karena menginjak fase berikutnya membawa kecemasan atau ketakutan baginya. Anak yang sangat bergantung kepada orang tua adalah contoh bagaimana fiksasi itu sebagai mekanisme pertahanan bekerja
  1. Regresi
Regresi sangat erat kaitannya dengan fiksasi. Orang yang mendapat pengalaman traumatis kembali kepada fase perkembangan yang lebih awal, yaitu fase perkembangan yang telah ditinggalkan atau dilewatinya.
Jalan regresi biasanya ditentukan oleh fiksasi yang telah dialami lebih dahulu, artinya orang cenderung untuk mengalami fiksasi.    
Pada umumnya, fiksasi dan regresi adalah keadaan nisbi, artinya sesorang jarang benar-benar mengalami fiksasi dan regresi. Kepribadian cenderung untuk melingkupi inflantilisme. Fiksasi dan regresi inilah yang menyebabkan ketidaksamaan dalam perkembangan kepribadian.
Beberapa bentuk mekanisme pertahanan yang lain, yaitu :
  • Isolasi
  • Intojeksi
  • Identifikasi
  • Supresi
  • Sublimasi
Tahapan Perkembangan Kepribadian
Freud percaya bahwa seluruh tingkah laku manusia adalah sikap untuk mempertahankan diri atau bertahan.
Berdasarkan pengamatannya, Freud mengeluarkan teori “ Tahapan Perkembangan Psikoanalisa “, setiap tahap didefinisikan sebagai bagian-bagian erogenesis dari tubuh kita.
Freud mengemukakan ada 5 tahapan dalam teori tahapan perkembangan psikoanalisa, yaitu:
  1. Fase Oral ( 0-1 tahun )
  • Sumber kenikmatan adalah rangsangan yang sampai pada daerah mulut
  • Bayi memperoleh kenikmatan dari menghisap dan mengemut
  • Bila tidak tepenuhi, anak akan mengalami ketidakmampuan berhubungan dengan orang lain, tidak dapat mencintai dan percaya pada orang lain, isolasi atau penarikan diri dari lingkungan
  • Terdiri atas 2 sub fase oral, yaitu :
§  Masa ketergantungan oral, bayi tergantung sepenuhnya kepada orang lain
§  Masa agresifitas oral, sebagai reaksi
  1. Fase Anal ( 1-3 tahun )
  • Pusat kenikmatan terdapat di daerah anus, berkaitan dengan kegiatan buang air besar ( masa-masa toilet training )
  • Bila tidak terpenuhi, anak jadi tidak disiplin, tidak perduli terhadap lingkungan sosial
  • Reaksi atau sikap orang tua :
§  Terlalu keras atau kaku, akan menimbulkan sikap menentang
§  Terlalu membiarkan mengatur sendri akan menimbulkan sikap ragu-ragu
  • Terdiri dari 2 sub fase, yait :
§  Pengeluaran kotoran, sumber kepuasan adalah “ mengotori “ lingkungan sebagai reaksi terhadap sikap orang lain yang dianggap tidak menyenangkan.
Fiksasi : impulsive, masa bodoh
§  Penahanan kotoran, tidak mau diatur orang lain
Fiksasi : sikap kaku, keras kepala
  1. Fase Phallic ( 3-5 tahun )
Konflik dasar dari tahap ini adalh keinginan dari alam bawah sadar anak untuk melakukan hubungan seksual. Keinginan dari alam bawah sadar akanmemusuhi atau merusak orang tua yang punya jeniskelamin sama. Konflik ini disebut Oedipus Complex.
Freud juga menjelaskan tentang Electra Complex, konflik yang dialami wanita pada masa phallic. Freud mengatakan hal ini terjadi karena reaksi si anak ketika dia menemukan bahwa anak laki-laki memiliki penis dan dia tidak. Si anak menyalahkan ibunya atas bayangan/gambaran si ibu yang diturunkan kepadanya. Dia menjadi cemburu dan mengalihkan / mentransfer cintanya pada sang ayah karena memiliki organ yang dia inginkan
Secara garis besar, dari fase phallic ini ada beberapa hal penting, yaitu :
  • Pusat kenikmatan adalah alat kelamin, mulai menaruh perhatian terhadap perbedaan anatomi
  • Laki-laki menglami Castration Anxiety. Tokoh ibu menjadi obyek kasih sayang. Ayah dianggap musuh.
  • Perempuan mengalami Electra Complex. Tokoh ayah menjadi obyek kasih sayang. Ibu dianggap musuh.
  • Untuk menekan perasaan ini, anak mengidentifikasikan dirinya dengan orang tua sejenis
  • Kegagalan pada fase ini, akan menyebabkan kebingungan akan peran seks secara wajar, kegagalan akan menemukan standar moral yang tepat
  1. Fase Laten ( 6-12 tahun )
  • Aktifitas seksual tenang, terpendam, tidak aktif atau ditekan melalui resolusi dari oedipus complex dan electra complex.
  • Anak menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan dasar, memperoleh dan memperhatikan sistem nilai
  • Dikatakan periode laten, karena sebenarnya tidak termasuk dalam tahapan psikoanalisa
  • Instung seksual istirahat, disublimasikan dalam waktu perkembangan tertentu melalui kegiatan di sekolah, hobi dan olahraga, serta pengembangan persahabatan dengan anggota masyarakat lain yang berjenis kelamin sama atau tidak sama
  1. Fase Genital ( 12 tahun ke atas )
  • Datangnya masa pubertas
  • Dorongan seks semakin berkembang lagi
  • Objek cinta berpindah dari cinta insect ke cinta heteroseksual yang tidak insect
  • Fungsi biologis ialah reproduksi, aspek-aspek psikologis membantu mencapai tujuan ini dengan memberikan stabilitas dan keamanan sampai batas tertentu
  • Individu yang telah mencapai tahap ini, akan mampu untuk perduli terhadap kesejahteraan dari orang yang dia cintai
  • Sublimasi penting bagi masa ini adalah motif seksual dan agresif dari id, ditransformasi menjadi energi untuk menikah, bekerja dan merawat anak
Pandangan Freud Mengenai Sifat Manusia
Di dalam sistem Freud hanya terdapat satu pokok masalah dan perlunya tujuan dalam hidup dalam mengurangi ketegangan
Kita semua harus melewati tahap perkembangan psikosesual dan dimotivasi oleh dorongan id yang sama. Ego dan super ego dinyatakan mempunyai fungsi yang sama untuk setiap orang, tetapi kepuasan mereka berbeda dari satu orang ke yang lain, karena dibentuk melalui pengalaman pribadi.
Penilaian di dalam Teori Freud
Freud mempelajari metode baru yang telah digunakan dengan berhasil oleh teman dan koleganya, yaitu Dr. Joseph Breur untuk merawat kasus histeria. Metode yang dinamai oleh Breur dengan Catharsis atau pengobatan dengan berbicara ( talking cure ) berupa menyuruh pasien menguraikan secara terperinci masing-masing sintom segera sesudah simton itu muncul dan dikuti dengan menghilangnya simton-simton tersebut.
  1. Asosiasi Bebas
Asosiasi bebas adalah menuntut pasien mengatakan segala sesuatu yang muncul dalam kesadarannya, tak peduli betapa memalukan atau tak pantas kedengarannya
  1. Analisa tentang mimpi-mimpi
Analisa ini merupakan konsekuensi yang wajar dari instruksi kepada para pasien agar mereka berbicara tentang segala sesuatu yang muncul dalam kesadarannya. Freud merumuskan teori terkenal yang menyatakan bahwa  mimpi mengungkapkan kegiatan dan isi yang palin primitif dari jiwa manusia ( 1990 ).






                       
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar