Biography Alfred Adler
Masa
kanak-kanak Adler ditandai dengan penyakit, kesadaran akan kematian &
kecemburuan terhadap abangnya yang sehat.
Merasa inferior terhadap
abangnya, Adler berusaha mengimbanginya dengan prestasi yang didapatnya dari
sekolah. Adler mengambil kedokteran di University of Vienna dan
spesialisasi di neurologi dan psikiatri.
Pada tahun 1902, Adler
mengikuti asosiasi di rumah Freud selama 9 tahun tetapi akhirnya keluar karena
berbeda pendapat. Teori kepribadiannya disebut Individual Psychology
karena berfokus pada keunikan dari tiap-tiap manusia.
Alfred
Adler merupakan salah satu tokoh psikoanalisis yang mengembangkan metodenya
sendiri. Alfred Adler berpendapat bahwa manusia pada dasarnya merupakan makhluk
sosial. Manusia selalu menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut dalam
kerjasama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial di atas kepentingan diri
sendiri. Sumbangan teori keribadian Adler yaitu: Dorongan sosial adalah sesuatu
yang di bawa sejak lahir; konsep mengenai diri kreatif; dan keunikan tentang
kepribadian. Alfred Adler berpendapat bahwa setiap orang merupakan konfigurasi
unik dari motif-motif, sifat-sifat, minat-minat dan nilai-nilai. Berikut
merupakan hasil dari pemikiran Adler tentang kepribadian.
Teori-teori psikoanalitik merupakan
teori kepribadian yang dilandaskan atas dasar biologis manusia. Selain atas
dasar biologis, teori kepribadian juga dilandaskan oleh pengaruh sosial.
Menurut ilmu-ilmu sosial, individu merupakan produk dari masyarakat dimana ia
hidup. Kepribadian orang lebih dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya (Hall
& Lindzey 1993:238). Salah satu tokoh yang memandang kepribadian merupakan
bentukan sosial adalah Alfred Adler, sehingga Alfred Adler dianggap sebagai
bapak psikologi sosial baru (Hall & Lindzey 1993:238).
Inferiority Feelings:
The Source of Human Striving
Inferiority feelings merupakan sumber dari perjuangan manusia.
Inferiority
feelings adalah kondisi
yang normal dari semua manusia dan bukan merupakan pertanda dari kelemahan atau
abnormalitas. Hal ini terdapat pada semua orang. Inferiority feeling memiliki sisi positif yaitu sebagai motivasi untuk
berkembang dan berjuang. Pendorong yang menentukan perilaku seseorang.
Perkembangan individu
merupakan hasil dari usaha untuk mengimbangi / menggantikan perasaan inferior.
1. Inferiority Complex
Inferiority
complex merupakan suatu kondisi yang berkembang jika manusia
tidak bisa mengimbangi perasaan inferior.
Ada 3 faktor pada masa
kanak-kanak yang bisa menyebabkan munculnya inferiority complex :
a.
Organic
inferiority (berhubungan dengan cacat tubuh/kelemahan organ)
b.
Spoiling
(kemanjaan)
c.
Neglect
(rasa diabaikan)
2. Superiority Complex
Superiority
complex merupakan suatu kondisi yang berkembang ketika individu
terlalu mengimbangi perasaan inferior. Superiority complex meliputi pendapat yang berlebihan tentang kemampuan
sendiri.
Striving for Superiority or Perception
Karena semua manusia
memiliki perasaan inferior , maka untuk mengimbangi perasaan tersebut manusia
berjuang menuju superioritas. Berjuang untuk superioritas bukan berarti berusaha
untuk menjadi lebih baik daripada orang lain tetapi untuk mengimbangi perasaan
inferior kita sendiri. Dalam usaha menuju superioritas ,Adler mengemukakan
suatu konsep yang disebut Fictional Finalism di mana konsep ini
berpendapat bahwa ada suatu tujuan imajinasi yang membimbing perilaku kita.
Ada 2 poin penting mengenai
usaha menuju superioritas :
- Meningkatkan ketegangan dan bukan menguranginya.
- Diwujudkan oleh masing-masing orang dan juga masyarakatnya.
Style
of Life
Gaya
hidup adalah pola karakter yang unik dari perilaku & kebiasaan yang
dilakukan oleh setiap individu dalam usahanya menuju superioritas.
Gaya hidup dipelajari
melalui interaksi sosial yang terjadi pada masa awal kehidupan.
Kemampuan manusia untuk
menciptakan gaya hidup yang sesuai / tepat disebut “Creative Power of The
Self”. Adler mengemukakan 4 basic style of life yaitu :
1. Dominant Type,yang
tidak membutuhkan pertimbangan orang lain dalam bertindak.
2. Getting Type, yang mengharapkan kepuasan dari orang lain sehingga akan tergantung pada orang lain.
3. Avoidance Type, yang menghindari masalah , lari dari masalah
4. Socially Useful Type,yang dapat bekerja sama dengan baik dengan orang lain dalam menyelesaikan masalah.
Social
Interest
Social
interest adalah potensi yang dibawa sejak lahir untuk bekerjasama dengan orang
lain dalam rangka mencapai tujuan pribadi & masyarakat.
Bayi yang baru lahir berada
dalam situasi yang membutuhkan kerjasama terutama dari ibunya lalu dari anggota
keluarga lain. Perilaku ibu terhadap anaknya bisa mendukung social
interest anak tersebut atau malahan menghambat perkembangannya.
Birth
Order
Menurut
Adler , urutan kelahiran (order of birth) mempunyai pengaruh sosial utama dalam
masa kanak-kanak yang akan membantu menentukan kepribadian seorang anak.
Menurut
Adler, ada 4 situasi dalam urutan kelahiran :
1. The first born child (anak pertama)
Umumnya
sangat bahagia & merasa aman sampai ketika anak kedua lahir. Karena setelah
kelahiran anak kedua, cinta dan kasih sayang yang mereka dapatkan harus dibagi.
Jika anak pertama dihukum
karena tingkah lakunya, umumnya dia akan membenci anak kedua yang dianggap
sebagai penyebabnya. Adler berpendapat bahwa anak pertama lebih
berorientasi ke masa lalu, bernostalgia & pesimis mengenai masa depan .
Peristiwa ini mengubah situasi dan mengubah cara
pandangnya terhadap dunia sekitarnya.
Pembentukan kepribadian
setelah kelahiran adiknya dapat membentuk tanggung jawab kepada orang lain,
melindungi orang lain, atau bahkan merasa sebaliknya, ia dapat menjadi merasa
tidak aman dan miskin interes sosial. Bila kelahiran tersebut berjarak 3 tahun
atau lebih, maka ia akan marah karena ia harus mengakui adiknya, beberapa
faktor yang telah dimiliki oleh pengalaman sebelumnya bergabung sebagai
interpretasi pengalamannya, bila persiapan dan interes sosialnya baik maka ia
akan mengembangkan sikap kooperatif dan ia akan memakai gaya kooperatif itu kepada
adiknya. Bila kelahiran adiknya sebelum dia berusia 3 tahun maka kemarahan dan
kebencian itu semakin besar dan tidak disadari. Sikap itu menjadi resisten dan
sulit diubah pada orang dewasa.
2. The second born child (anak kedua)
Anak kedua biasanya
memulai hidup dalam situasi yang lebih baik untuk mengembangkan kerjasama dan
minat sosial. Pada tahap tertentu, kepribadian anak dibentuk melalui
pengamatannya terhadap sikap kakanya. Jika sikap kakaknya penuh kemarahan dan
kebencian, anak kedua mungkin menjadi sangat kompetitif, atau menjadi penakut
dan sangat kecil hati. Umumnya anak kedua tidak mengembangkan kedua arah itu,
tetapi masak dengan dorongan kompetisi yang baik, memiliki keinginan yang sehat
untuk mengalahkan kakaknya. Kompetisi
dengan anak pertama memotivasi anak kedua sehingga anak kedua cenderung
berkembang lebih cepat daripada anak pertama.
Anak kedua biasanya lebih
cepat berbicara daripada waktu anak pertama serta lebih optimis mengenai masa
depan , lebih kompetitif & ambisius. Jika dia banyak mengalami keberhasilan, anak akan
mengembangkan sikap revolisioner dan merasa bahwa otoritas itu dapat
dikalahkan.
3. The youngest child (anak terkecil)
Umumnya
menjadi kesayangan keluarga. Biasanya sangat cepat berkembang dan mencapai sesuatu
kecuali jika anak tersebut terlalu dimanja.
Jika anak tersebut dimanja,
akan membuat anak tersebut susah beradaptasi dengan masa dewasa.
Mudah terdorong pada perasaan inferior yang kuat dan tidak
mampu berdiri sendiri. Namun demikian ia mempunyai banyak keuntungan, ia
termotivasi untuk selalu mengungguli kakak-kakaknya dan menjadi anak yang
ambisius.
4. The only child (anak tunggal)
Anak
tunggal tidak pernah kehilangan kuasanya di keluarga. Anak tunggal mempunyai posisi unik dalam berkompetisi, tidak
dengan saudara-saudaranya melainkan dengan kedua orangtuanya. Anak tunggal selalu menjadi pusat perhatian.
Mereka sering mengembangkan perasaan superior berlebihan,
konsep diri rendah dan perasaan bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya bila
kedua orangtuanya terlalu menjaga kesehatannya. Anak tunggal biasanya mengalami kesulitan untuk berada
di daerah luar rumah (cth : sekolah) di mana mereka tidak menjadi pusat
perhatian. Umumnya anak tunggal tidak pernah belajar untuk
berbagi maupun bersaing. Adler menyatakan bahwa anak tunggal mungkin kurang baik
mengembangkan kerjasama dan minat sosial, memiliki sifat parasit, dan
mengharapkan perhatian untuk melindungi dan memanjakannya
Jika kemampuan anak tunggal
tidak bisa membuatnya mendapatkan perhatian & pengakuan (penghargaan) yang
cukup , maka ia akan merasa sangat kecewa.
Assessment
in Adler's Theory
Adler mengembangkan teorinya dengan
menganalisa pasien-pasiennya, sama seperti Freud. Tetapi, pendekatan yang
dilakukan oleh Adler lebih informal dan lebih santai dari Freud. Adler dan
pasiennya duduk berhadapan dan berbicara satu sama lain seperti berbicara
dengan teman akrab.
Adler menyarankan bahwa cara-cara kita
menggunakan tubuh kita mengindikasikan sesuatu dari gaya kehidupan kita. Adler
menaksir kepribadian para pasiennya dengan meneliti semua hal tentang mereka;
cara mereka berjalan dan makan, cara mereka berjabat tangan, bahkan cara tidur
mereka. Misalnya, menurut Adler, orang yang tidur meringkuk seperti dalam
posisi bayi menunjukkan bahwa seseorang tersebut adalah orang yang takut untuk
bersosialisasi dengan orang lain.
·
Early Recollections
Menurut Adler, kepribadian kita dibentuk sejak
4 atau 5 tahun pertama. Early
recollections, yaitu memori kita dari periode awal tersebut, menunjukkan
gaya kehidupan kita yang kita lanjutkan sebagai karakter di masa dewasa. Adler
menemukan perbedaan jika early recollections
berasal dari kejadian nyata atau hanya berupa khayalan.
·
Dream Analysis
Adler sepakat dengan Freud bahwa nilai-nilai
mimpi dapat menjelaskan kepribadian. Adler percaya bahwa mimpi melibatkan
perasaan kita tentang suatu masalah dan apa yang kita ingin lakukan terhadap
masalah tersebut.
Di dalam khayalan yang ada di dalam mimpi
kita, kita percaya bahwa kita mampu melewati hambatan yang sulit atau
menyederhanakan masalah yang sangat kompleks. Maka dari itu, mimpi tersusun
dari pandangan akan masa sekarang dan masa depan, bukan terhadap konflik dari
masa lalu.
Mimpi seharusnya tidak pernah
diinterprestasikan tanpa pengetahuan dan situasi orang tersebut. Mimpi adalah
sebuah manifestasi dari gaya kehidupan seseorang dan unik untuk setiap
individu.
Menurut Adler, bermimpi sedang jatuh
menandakan bahwa keadaan emosional seseorang sedang labil, seperti ketakutan
akan hilangnya percaya diri. Bermimpi sedang terbang menandakan seseorang
tersebut mempunyai ambisi yang kuat dan ingin menjadi lebih baik dari orang
lain. Mimpi sedang dikejar menandakan kelemahan berinteraksi dengan orang lain.
·
Measures of Social Interest
Adler tidak mempunyai kemauan untuk
menggunakan tes psikologis untuk menaksir kepribadian. Sebaliknya, Adler
berpikir bahwa terapis yang sebaiknya mengembangkan wawasan mereka.
Para psikolog telah mengembangkan tes untuk
mengukur konsep Adler dalam ketertarikan sosial. The Social Interest Scale (SIS) terdiri dari beberapa pasangan kata
sifat. Peserta penelitian memilih kata-kata tersebut dari setiap pasangan kata
mana yang paling mampu menjelaskan kepribadian mereka, seperti kata-kata suka
membantu, simpatik, dan lain sebagainya. The
Social Interest Index (SII), menggunakan pernyataan seperti 'saya tidak
keberatan untuk membantu teman saya' telah dipilih untuk merefleksikan ide
Adler dan untuk mengindikasikan kemampuan seseorang untuk menerima dan
bekerjasama dengan yang lain.
Perbedaan Konsep Freud dengan Adler
Freud
- Direpresentasikan oleh gunung es yang muncul sampai kepermukaan. Bagian paling besar adalah unconsciousness
- Freud menganggap bahwa ketidaksadaran merupakan dorongan motivasi yang paling utama di dalam kehidupan
- Freud menyatakan mimpi merupakan manifestasi konflik manusia yang paling tersembunyi dalam alam bawah sadar
- Freud menyatakan segala sesuatu yang terjadi di masa lalu seperti trauma masa kecil pasti menjadi penentu siapa anda sekarang ini
Adler
- Direpresentasikan oleh lumut yang memiliki akar kecil dan tumbuh ke permukaan. Bagian paling besar adalah consciousness
- Adler berpendapat bahwa manusia dapat mengasah kemampuannya secara sadar dan tidak dikendalikan oleh ketidaksadaran
- Adler berpendapat bahwa mimpi itu meliputi perasaan mengenai masalah yang sedang dihadapi sekarang dan apa yang akan kita lakukan terhadap masalah itu
- Adler melihat motivasi sebagai persoalan bagaimana melangkah ke masa depan, bukan hanya persoalan dorongan masa lalu secara mekanis
Persamaan
Konsep Freud dan Adler
- Adler dan Freud berpendapat mimpi adalah usaha untuk memahami kepribadian seseorang
- Adler dan Freud menganggap kepribadian atau gaya hidup terbentuk pada masa kanak-kanak ketika berusia 4-5 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar