Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 20 Juni 2014

MEMORI



2.1.       Definisi dan Teori Pengantar Memori
Memori mengacu pada representasi internal dari individu tentang apa yang telah dipelajarinya (Spear & Riccio, Memory: Phenomena and Principles, 1994). Memori yang merupakan bagian dari ulang tahun keenammu, misalnya, merupakan representasi dari kejadian dari pesta tersebut, siapa saja yang ada di sana, apa yang terjadi di sana, bagaimana suasananya, permainan apa saja yang kamu mainkan, apa hadiah favoritmu, dan sebagainya.
Memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama melewati tiga proses; encoding (pembentukan), storing (penyim-panan), dan retrieving (mengingat kembali). Encoding mengacu pada pem-bentukan representasi mental dari informasi sehingga dapat ditempatkan di dalam memori kita. Storing adalah proses menempatkan informasi yang dikodekan ke dalam penyimpanan mental yang relatif permanen. Retrieving merupakan proses mengambil kembali (mengingat) informasi yang telah ditempatkan ke dalam penyimpanan jangka pendek atau jangka panjang.
Para psikolog telah mengembangkan teori-teori dari memori dengan menggunakan komputer sebagai modelnya. Teori pemrosesan informasi dari memori ini didasarkan pada kesamaan antara operasi dari otak manusia dan kerja komputer. Memori merupakan proses di mana kita mengkodekan (input), menyimpan (storage), dan menarik kembali informasi (retrieval). Anda dapat memikirkan proses di mana informasi masuk ke dalam otak dengan menganalogi-kan keyboard komputer, hard drive sebagai media penyimpanan, dan software (perangkat lunak) untuk mengakses informasi yang tersimpan untuk ditampilkan ke layar (penarikan kembali informasi).
Model teori memori yang terkenal membagi memori menjadi tiga proses yang berbeda, yaitu: memori sensori, memori jangka pendek (short-term memory), dan memori jangka panjang (long-term memory). Memori sensori adalah penyimpanan informasi awal yang sesaat yang berlangsung hanya sekejap, disebut juga memori kerja. Memori jangka pendek (short-term memory) adalah memori yang menyimpan informasi selama lima belas hingga dua puluh lima detik. Memori jangka panjang (long-term memory) adalah memori yang menyimpan informasi relatif permanen meskipun tampaknya akan sulit diingat kembali.
1.      Memori Sensori
Memori sensori adalah penyimpanan informasi awal sesaat, yang berlangsung hanya sekejap. Sebenarnya terdapat beberapa tipe memori sensori yang masin-masing terkait dengan sumber informasi memori yang berbeda.  Misalnya, memori iconic, mencerminkan informasi dari sistem visual. Memori echoic, menyimpan informasi auditori yang berasal dari telinga. Informasi sensori dapat menyimpan informasi dalam waktu yang sangat singkat. Misalnya, memori econic sepertinya bertahan kurang lebih satu detik, sementara memori echoic biasanya menghilang antara dua atau tiga detik.
Psikolog George Sperling (1960) mendemonstrasikan eksistensi dari memori sensoridalam serangkaian studi yang cemerlang. Ia secara singkat memperlihatkan kepada orang-oran serangkaian 12 huruf yang disusun dalam pola sebagai berikut:
F  T  Y  C
K  D  N  L
Y  W  B  M
Ketika dihadapkan pada pola huruf-huruf ini, hanya dalam waktu 1/20 detik, kebanyakan orang hanya dapat mengingat 4 atau 5 huruf dengan benar. Meskipun mereka tahu, bahwa mereka telah melihat lebih dari itu, memori tentang huruf-huruf tersebut telah menghilang pada saat mereka menyebutkan beberapa huruf pertama. Dengan demikian, dimungkinkan bahwa informasi tersebut telah secara akurat tersimpan dalam memori sensori.
Hasil dari penelitian ini, jelas memperlihatkan bahwa seseorang telah menyimpan pola yang lengkap di dalam memori. Terlepas dari cepatnya informasi tersebut menghilang, informasi dalam memori sensori tersebut merupakan representasi akurat dari apa yang telah dili-hat dari seseorang.
Fungsi dari memori sensori yaitu:
·         Prevents being overwhelmed
Sensori memori menjaga kamu agar jangan terlalu kewalahan dengan banyaknya stimuli yan masuk karena banyak informasi sensori yang tidak kamu ikuti karena hal tersebut akan segera menghilang.
·         Gives  decision time
Sensori memori memberikan kamu beberapa detik untuk menentukan apakah beberapa informasi yang datan menarik atau penting. Informasi yang akan kamu perhatikan akan secara otomatis  ditransfer ke dalam memori jangka pendek.
·         Provide stability, playback, and recognition
Memori iconic membuat benda-benda  yang ada di dalam dunia visualmu tampak lembut dan bekesinambungan seperti melihat pada saat kita berkedip. Memori echonic membiarkanmu menulang kembali informasi auditori seperti menahan suara-suara yang ada disekitar kita, sehingga kita dapat
2.      Memori jangka pendek
Memori jangka pendek adalah memori yang menyimpan informasi selama 15 hingga 25 detik. Proses spesifik dimana memori sensori ditransformasikan ke dalam memori jangka pendek adalah tidak jelas. Meskipun demikian, yang jelas adalah bahwa tidak seperti memori sensori yang menyimpan representasi dunia secara relatif menyeluruh dan mendetail, memori jangka pendek memiliki kapabilitas representasional yang tidak lengkap.
Pada kenyataannya, jumlah spesifik dari informasi yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek telah diidentifikasi sebanyak tujuh item, atau bongkahan (chunks) informasi. Bongkahan adalah sekelompok stimulus yang berarti yang dapat disimpan sebagai unit dalam memori jangka pendek.
Fungsi memori jangka pendek:
·      Attending
·      Rehearsing
·      Storing
3.      Memori jangka panjang
Memori jangka panjang adalah memori yang menyimpan informasi relatif permanen dalam waktu cukup lama. Materi yang berhasil melewati memori jangka pendek dan beralih ke memori jangka panjang, memasuki sebuah pusat penyimpanan dengan kapasitas yang hampir tidak terbatas. Bukti adanya memori jangka panjang sebagai memori yang berbeda dengan memori jangka pendek, datang dari sejumlah sumber. Misalnya, orang dengan kerusakan otak tertentu tidak dapat mengingat informasi baru yang diterima setelah kerusakan terjadi, meskipun orang dan kejadian yang telah tersimpaan di dalam memori sebelum kerusakan teap dapat diingat (Milner,1996).
Perbedaan antara memori janka panjang dan memori jangka pendekjua didukung oleh efek posisi serial, dimana kemampuan untuk menginagat informasi dalam sebuah daftar tercantum pada posisi item tersebut di dalam daftar. Misalnya, serinkali efek dominansi/primancy muncul, dimana item-item yang terlebih dahulu disebutkan dalam daftar lebih diingat dibandingkan item yang disebut belakangan. Terdapat juga efek resensi, yaitu item-item yang disebutkan pada bagian akhir daftar adalah item yang paling baik diingat (Bonanni, et al., 2007; Tan & Ward,2008; Tyadat & Graigner, 2009).
Memori jangka panjang ini terbagi atas empat bagian: memori deklaratif dan memori prosedural. Memori deklaratif adalah memori tentang informasi faktual: nama, wajah, tanal, dan fakta, seperti “sebuah sepeda memiliki dua roda”. Sebaliknya memori prosedural atau memori nondeklaratif adalah memori tentang kecakapan dan kebiasaan, seperti baaimana cara mengendarai sebuah sepeda atau memukul bola pada permainan bisbol. Memori deklaratif dapat dibagi menjadi dua, yakni memori semantik dan memori episodik. Memori semantik adalah memori untuk penetahuan umum dan fakta-fakta tentang dunia, serta memori untuk aturan loika yang digunakan untuk menjelaskan fakta lain. Sebaliknya memori episodik adalah memori tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu, tempat,  konteks tertentu. Misalnya, ingatan tentang saat pertama sekali belajar mengendarai sepeda atau membuat rencana pesta ulang tahun ke-21 untuk saudara laki-laki kita disimpan dalam memori episodik.

2.2.       Teori Pemrosesan Informasi
Pemrosesan informasi berjalan dengan tahap sebagai berikut:
Bayangkan kalian sedang mendengarkan dosen saat menjelaskan suatu materi. Semua informasi yang masuk ke dalam memori sensori menetap dalam waktu beberapa detik atau kurang dari itu. Jika tidak memperhatikan informasi yang masuk dalam sensori memori, maka akan mudah dilupakan. Jika memper-hatikan informasi tersebut, maka informasi akan secara otomatis terkirim ke memori jangka pendek.
Berlaku juga untuk memori jangka pendek. Jika tidak memperhatikan informasi dalam memori jangka pendek, maka informasi akan mudah dilupakan. Jika memperhatikan dengan melatih informasi tersebut, seperti mencatat, maka informasi akan dikodekan untuk disimpan di dalam memori jangka panjang. Informasi yang dikodekan untuk disimpan di dalam memori jangka panjang akan menetap di sana dalam dasar permanen yang relatif. Kemampuan mengingat bergantung pada kemampuan bagaimana suatu informasi dikodekan.
1.        Encoding
Encoding mengacu pada pembentukan representasi mental dari infor-masi sehingga dapat ditempatkan di dalam memori kita. Ketika sedang mendengarkan materi yang dijelaskan dosen, mendengarkan musik, atau menonton film, informasi akan masuk ke dalam memori dengan dikodekan.
Ada dua jenis encoding, yaitu: automatic encoding, yaitu transfer informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang tanpa usaha apapun dan biasanya tanpa kesadaran, contohnya: kejadian pribadi, fakta menarik, kemampuan dan kebiasaan, dan effortful encoding, yaitu transfer informasi dari jangka pendek ke memori jangka panjang baik dengan bekerja keras untuk mengulang atau berlatih informasi atau, terutama, dengan membuat asosiasi antara informasi baru dan lama, contohnya: mempelajari tentang suatu hal yang tidak umum atau terlalu rumit atau tidak menarik.

Rehearsing
Seberapa mudahnya kita dapat mengingat atau menarik kembali memori tertentu dari otak tergantung pada seberapa banyak usaha untuk mengkodekan informasi. Ada dua jenis usaha untuk mengkodekan informasi, yaitu: maintenance rehearsal, mengacu hanya mengulangi atau berlatih informasi daripada membentuk asosiasi baru, dan elaborative rehearsal dimana melibatkan penggunaan upaya untuk secara aktif membuat asosiasi yang berarti antara informasi baru yang ingin dingat dan informasi lama atau akrab yang sudah tersimpan di memori jangka panjang. Maintenance rehearsal biasa digunakan untuk mengingat informasi hanya pada periode waktu yang singkat, seperti mengingat nomor telepon sebelum melakukan panggilan. Sementara elaborative rehearsal digunakan untuk mengingat informasi dalam periode waktu yang lama, seperti: mengingat materi dari dosen atau saat membaca literatur.


Levels of processing theory
Berapa banyak usaha dan waktu yang dimasukkan ke dalam pengkodean informasi adalah dasar untuk tingkat teori pemrosesan (Craik & Lockhart, 1972). Teori level of processing mengatakan bahwa mengingat bergantung pada bagaimana informasi dikodekan. Jika kita mengodekan dengan memperhatikan hanya fitur dasar (panjang nomor telepon), informasi hanya dikodekan pada tingkat dangkal dan mengakibatkan penarikan informasi menjadi rendah. Jika mengodekan dengan membuat asosiasi baru, informasi ini akan dikodekan pada tingkat yang lebih dalam, yang akan menghasilkan memori yang lebih baik.
Kedalaman dalam pemrosesan informasi terbagi menjadi tiga, yaitu: tingkat dangkal, dimana informasi hanya diproses berdasarkan aspek fisik dan sensorinya. Misalnya, kita hanya memikirkan huruf-huruf yang membentuk kata cinta. Lalu tingkat menengah, dimana bentuk diterjemahkan ke dalam unit yang berarti. Misalnya, kita tidak hanya memikirkan huruf yang membentuk kata cinta, tetapi juga suara fonetik tertentu yang mungkin tertaut dengan huruf tersebut. Dan terakhir tingkat terdalam, dimana informasi dianalisis dalam istilah arti. Kita melihat dalam konteks yang lebih luas dan menggambarkan asosiasi antara arti dari informasi dan jaringan pengetahuan yang lebih luas. Misalnya, kita tidak hanya memikirkan cinta sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi juga melihat hubungan cinta terhadap orang-orang di sekitar kita dan bagaimana dia bisa mempengaruhi perilaku kita.
Kedalaman pemrosesan informasi ini penting ketika kita mempelajari materi perkuliahan. Menghafalkan satu daftar istilah kunci untuk ujian tidak akan menghasilkan penyimpanan infomasi dalam jangka panjang karena pemrosesan terjadi pada tingkat yang dangkal. Sebaliknya, memikirkan tentang arti dari istilah-istilah tersebut dan mencerminkan tentang bagaimana mereka terkait dengan informasi yang telah diketahui oleh seseorang akan menghasilkan penyimpanan yang jauh lebih efektif dan bertahan lama.

Elaboration
Elaborasi, dalam pengertian ini, berarti menciptakan asosiasi yang lebih antara memori baru dan memori yang ada melalui pengolahan yang lebih dalam. Contohnya, kita tidak hanya mengingat definisi dari memori, tetapi juga mempelajari konsep memori dengan menyebutkan contoh bagaimana informasi masuk ke dalam otak, bagaimana informasi disimpan, dan bagaimana informasi dapat diingat kembali.

2.        Storing
Storing adalah proses menempatkan informasi yang dikodekan ke dalam penyimpanan mental yang relatif permanen.

3.        Retrieval
Retrieval merupakan proses mengambil kembali (mengingat) informasi yang telah ditempatkan ke dalam penyimpanan jangka pendek atau jangka panjang.

2.3.       Lupa dan Sebab Terjadinya
Jika diminta untuk menggambarkan apa yang terjadi hari ini, kita dapat secara akurat mengingat banyak peristiwa semisal percakapan pribadi. Namun, ketika esok harinya kita ada dua mata kuliah ujian, sekalipun kita sudah belajar pada malam sebelumnya, ada beberapa hal yang tampaknya telah kita lupakan. Mengapa beberapa memori menjadi hilang atau tidak dapat ditarik kembali? Apa yang menyebabkan terjadinya lupa? Kita akan membahasnya dalam subbab ini.
1.        Pengertian lupa
Lupa adalah istilah yang sangat populer di masyarakat. Setiap waktu pasti ada orang yang lupa akan sesuatu, baik tentang peristiwa masa lampau ataupun sesuatu yang akan dilakukan, atau mungkin hal yang baru saja dilakukan. Fenomena ini dapat terjadi pada siapapun, baik anak-anak, remaja, orangtua, guru, pejabat, profesor, petani, dan sebagainya.
Lupa mengacu pada ketidakmampuan untuk mengambil, mengingat, atau mengenali informasi yang disimpan atau masih tersimpan dalam memori jangka panjang. Lupa juga dapat diartikan sebagai suatu gejala dimana informasi yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan.
2.        Sebab-sebab terjadinya lupa
Daya ingat memori kita tidak sempurna. Banyak hal-hal yang pernah kita ketahui, tetapi tidak dapat diingat kembali pada suatu waktu. Alasannya antara lain: apa yang telah kita ingat, dimana disimpan dalam bagian tertentu di otak, tidak pernah atau jarang digunakan lagi. Akibatnya memori itu akan terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat mengingatnya kembali. Atau ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, ada kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat pada suatu waktu tidak dapat diingat kembali.
Beberapa sebab-sebab mengapa orang bisa melupakan tentang suatu hal akan dibahas di bawah ini.
1.      Represi
Menurut Freud, represi adalah proses mental yang secara otomatis menyembunyikan informasi tentang emosi mengancam atau kecemasan di bawah sadar, dimana memori yang ditekan tidak dapat dipanggil secara sukarela, tetapi sesuatu yang dapat menyebabkan mereka untuk memasuki kesadaran di lain waktu.
2.      Poor retrieval cues/ poor encoding
Isyarat pengambilan merupakan pengingat mental yang kita ciptakan dengan membentuk gambar mental yang jelas atau membuat asosiasi antara informasi baru dan informasi yang kita sudah tahu.
3.      Interference
Gangguan, dimana merupakan salah satu alasan umum dalam hal lupa, memiliki pengertian bahwa penarikan kembali beberapa memori tertentu diblokir atau dicegah dengan memori terkait lainnya.
4.        Amnesia
Amnesia, yang mungkin bersifat sementara atau permanen, adalah hilangnya memori yang mungkin terjadi setelah pukulan atau kerusakan pada otak atau setelah penyakit, anestesi umum, obat-obatan tertentu, atau trauma psikologis yang parah.
5.      Distorsi
Kita mungkin tidak menyadari kapan kita tidak dapat mengingat sesuatu karena distorsi memori yang disebabkan oleh bias atau sugesti. Misalnya, bias beroperasi ketika mahasiswa mengingat 89% dari nilai A di SMA tetapi hanya 29% dari nilai D yang diingat atau ketika pasangan bercerai hanya mengingat sebagian besar saat-saat yang buruk saja, tidak untuk yang baik. sugesti beroperasi ketika korban kejahatan merupakan orang yang salah diidentifikasi yang kemudian diperjelas oleh bukti DNA. karena bias dan sugesti, kita lupa atau tidak dapat mengingat suatu hal, sering tanpa kita menyadari distorsi memori.


3.        Teori-teori mengenai lupa
Ada empat teori utama tentang lupa: decay theory, yang menyatakan bahwa waktu sendiri menyebabkan memori jejak memudar, interference theory,  yang menunjukkan bahwa memori lain akan mengganggu dalam mengingat, reconstruction (schema) theory, yang menyatakan bahwa informasi dalam memori menjadi terdistorsi ketika kita mencoba untuk mengingatnya, dan motivated forgetting, yang menunjukkan bahwa kita lupa akan informasi yang tidak menyenangkan atau mengancam.
1.      Decay theory
Teori ini menyatakan bahwa memori menjadi semakin lemah dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali. Memori yang tidak digunakan akan memudar secara bertahap dari waktu ke waktu. Setiap informasi dalam memori akan meninggalkan jejak. Jejak ini akan hilang atau rusak bila tidak pernah dipakai lagi.
2.      Interference theory
Teori gangguan didasarkan pada bukti kuat bahwa kejadian lupa di LTM tidak terjadi karena berlalunya waktu, melainkan, karena memori lain mengganggu pengambilan apa yang kita coba ingat, terutama jika memori lain yang mirip dengan salah satu memori yang kita coba ingat. Dalam kata lain lupa terjadi karena informasi yang satu mengganggu proses mengingat informasi lainnya.
Psikolog merujuk pada gangguan yang dibangun oleh memori dari pembelajaran sebelumnya sebagai gangguan proaktif (proactive interference) dan gangguan yang dibangun oleh memori dari pembelajaran setelahnya sebagai gangguan retroaktif (retroactive interference).
3.      Reconstruction (schema) theory
Pertama kali disajikan pada tahun 1932 oleh Sir Fredric Bartlett, teori yang dikenal sebagai teori rekonstruksi, atau teori skema, menunjukkan bahwa informasi yang tersimpan dalam LTM tidak dilupakan dalam arti biasa, tetapi kadang-kadang diingat dalam kondisi terdistorsi, dengan cara yang salah. Skema adalah jaringan asosiatif yang terdiri dari keyakinan, pengetahuan, dan harapan. Ingatan kita tentang informasi dalam memori jangka panjang sering menjadi terdistorsi, karena kita mengingatnya dengan cara yang lebih konsisten dengan skema ini.
4.      Motivated forgetting
Bertahun yang lalu, Sigmund Freud menyarankan bahwa kita lupa beberapa informasi, karena itu mengancam kita dalam beberapa cara. kita akan memiliki lebih banyak untuk mengatakan tentang teori lupa termotivasi dalam kepribadian. Freud percaya bahwa pikiran sadar sering ditangani dengan informasi yang tidak menyenangkan atau berbahaya dengan mendorongnya tak sadarkan diri, dengan tindakan represi. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran.

2.4.       Dasar Biologis Teori Memori
Banyak yang telah dipelajari tentang memori melalui studi tentang peran otak dalam penyimpanan dan pengambilan informasi. Pengetahuan tidak hanya memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang otak, tetapi juga membantu kita untuk memahami tentang memori. Berikut adalah dasar biologis dari teori memori:
1.        Teori Sinaptic Memori
Beberapa perubahan fisik terjadi dalam sistem saraf ketika kita belajar tentang sesuatu hal yang baru. Karl Lashley, seorang peneliti tentang memori, mengatakan bahwa “sesuatu” yang tersisa setelah belajar yang disebut dengan engram merupakan dasar biologis dari memori. Dalam istilah neuro-psychology, engram diartikan sebagai sarana hipotetis dimana jejak memori disimpan.
Menurut Hebb, seorang peneliti Kanada, setiap pengalaman mengaktif-kan pola yang unik dari neuron yang ada di otak. Aktivitas ini menyebabkan perubahan struktural terjadi pada neuron-neuron di dekat synaptic gap yang menghubungkan mereka. Perubahan jangka panjang yang sering terjadi di neuron ini membuat tembakan di lingkaran neuron yang sama lebih banyak di masa yang akan datang. Menurutnya, perubahan-perubahan dalam fungsi sinapsis di otak, yang disebutnya fasilitas sinaptik (synaptic facilitation), adalah dasar biologis dari memori.
Dalam serangkaian percobaan pintar yang dilakukan pada siput laut (Aplysia), Kandel dan rekan-rekannya sangat mendukung teori sinaptik Hebb. Siput laut dipilih sebagai studi memori untuk respon klasik yang dikondisikan karena mereka memiliki sistem saraf yang sangat sederhana yang terdiri dari neuron yang sangat besar dan mudah untuk dipelajari. Selama pengkondisian klasik, siput laut disentuh lembut (CS), kemudian siput diberi kejutan listrik ringan (UCS), yang menyebabkan penarikan refleksif dari insang dan menyedot air (UCR). Kemudian, ketika siput tersentuh (CS) akan menyebab-kan insang tertarik dan menyedot air (CR). Perubahan dalam neuron pada sinapsis yang disebabkan oleh pengkondisian klasik dipelajari dengan mengukur jumlah neurotransmitter dalam koneksi saraf yang terlibat dalam penarikan insang dan sifon. Setelah pengkondisian klasik, jumlah neuro-transmitter di sinaps meningkat.
2.      Lokasi Memori di Otak
Untuk mengetahui bagaimana otak menyimpan memori, peneliti telah mempelajari pembentukan memori di siput laut, yang memiliki sistem saraf relatif sederhana, pada kerusakan otak masing individu, yang menunjukkan penurunan dalam beberapa jenis memori tetapi tidak yang lainnya, dan pada individu dimana otak mereka mengalami pemindaian untuk aktivitas saraf sementara mereka menggunakan berbagai jenis memori. Berdasarkan studi ini, peneliti telah mengidentifikasi beberapa area di otak yang termasuk dalam pemrosesan dan penyimpanan berbagai jenis pikiran dan memori.
1.      Cortex : short-term memory
Kemampuan untuk menahan kata-kata, fakta, dan peristiwa dalam memori jangka pendek tergantung pada aktivitas di korteks, yang merupakan lapisan tipis sel-sel otak yang menutupi permukaan otak depan.
2.      Cortex : long-term memory
Kemampuan untuk mengingat atau menarik kembali lagu, kata-kata, fakta, dan acara dalam satu hari, satu bulan, atau satu tahun tergantung pada daerah yang tersebar luas di seluruh korteks.
3.      Amygdala : memori emosional
Anggap saja bahwa setiap kali Anda mendengar lagu tertentu yang terkait dengan orang yang spesial, Anda memiliki perasaan romantis. Perasaan romantis yang terkait dengan memori emosional ini disediakan oleh amigdala, yang terletak di ujung lobus temporal dan menerima masukan dari semua indera. Peneliti menyimpulkan bahwa amigdala memainkan peran penting dalam mengenali ekspresi wajah, terutama yang ketakutan dan merasa seperti diancam, dan menambahkan berbagai emosi yang luas (positif atau negatif) pada memori kita.

4.      Hippocampus : mentransfer memori
Seperti perintah “save” pada komputer Anda dimana men-transfer file ke penyimpanan tetap pada hard drive Anda, hippocam-pus mentransfer kata-kata, fakta, dan peristiwa pribadi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang yang lebih permanen. Hippocampus berbentuk melengkung, dengan struktur seukuran jari, yang terletak di bawah korteks di lobus temporal. Hippocampus sangat penting untuk menyimpan berbagai jenis memori. Hippocampus diperlukan untuk mentransfer informasi deklaratif (kata-kata, fakta, dan peristiwa) dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang tetapi tidak untuk mentransfer nondeklaratif atau prosedural informasi (keterampilan motorik dan kebiasaan).
5.      Otak : model memori
Temuan terbaru menunjukkan bahwa korteks menyimpan memori jangka pendek sama seperti memori jangka panjang; hippocampus mentransfer atau menyimpan informasi deklaratif di memori jangka panjang, tetapi tidak untuk mentransfer nondeklaratif atau prosedural informasi, dan amigdala menyimpan memori emosional baik positif atau negatif.

2.5.       Pembahasan Studi Kasus
Kebiasaan lupa meletakkan sesuatu setelah kita berinteraksi dengan orang lain termasuk dalam tahapan sensory register dimana informasi  hanya tersimpan kurang dari sepuluh detik. Karena pada saat meletakkan benda itu, orang tersebut mendapatkan banyak stimulus dari indera lainnya seperti indera pendengaran dan indera penglihatan. Oleh karena itu informasi yang diterima menjadi mudah terbuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar