Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 20 Juni 2014

LEARNING CONT. .



PENGONDISIAN OPERAN
Jika Classical Conditioning (Pengondisian Klasik) menjelaskan respon yang tidak disengaja (involuntary responses), maka pengondisian operan menjelasakn perilaku yang tidak disengaja (voluntary behaviour). Pengondisian operan ialah pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku mengakibatkan perubahan dalam probabilitas kejadian tersebut (mengubah kemungkinan berulangnya perilaku). Pengondisian operan menjelaskan perilaku yang disengaja seperti belajar keras sebelum ujian dan bermain frisbee, hal ini tentu lebih baik daripada pengondisian klasik itu sendiri. Pengondisian operan pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog dari Amerika B.F. Skinner (1938).
Hukum Efek Thorndike
Meskipun Skinner muncul sebagai tokoh utama dalam pengondisian operan ini, namun E.L.Thorndike (1898) menemukan kekuatan konsekuensi dalam menentukan perilaku disengaja. Teori Thorndike ini muncul, ketika ia melakukan eksperimen dengan seekor kucing yang sedang kelaparan dimasukkan ke dalam kotak misteri. Ketika kucing tersebut dimasukkan, Thorndike meletakkan seekor ikan di luar kotak tersebut dan untuk mendapat makanan itu, si kucing harus belajar untuk membuka pintu kotak dari sebuah pedal yang dapat diinjak di dalam kotak. Awalnya, kucing itu membuat beberapa respon yang tidak efektif. Ia mencakar  dan menggigit – gigit papan kayu itu, namun pada suatu saat, ia tidak sengaja menyentuh pedal yang dapat membuka pintu kotak tersebut. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai akhirnya si kucing tersebut dapat keluar dari kotak tersebut. Sebanyak 24 kali percobaan dilakukan dan hanya sekitar 5 kali percobaan  yang berhasil keluar dari kotak tersebut dengan cepat.
Dari percobaan tersebut, Thorndike mencetuskan sebuah istilah “law of effect” yang merupakan perilaku yang diikuti oleh positif akan dikuatkan, sementara perilaku yang diikuti dengan hasil yang negatif akan melemah.
Dan pada akhirnya, pandangan Thorndike ini disebut dengan teori S-R (S-R theory) karena perilaku organisme berasal dari hubungan antara rangsangan dan respon.
Skinner terhadap Pengondisian Operan
Dalam eksperimen Skinner, beliau menggunakan peluru kendali yang  diarahkan kepada seekor merpati. Dia ingin membantu angkatan militer selam perang Dunia II dengan menggunakan perilaku melacak dari burung merpati. Sebuah elektroda emas dipasang di ujung paruh burung. Kontak dengan layar yang berisikan gambar dari target diproyeksikan, kemudian mengirimkan sebuah sinyal yang menginformasikan mekanisme kontrol dari peluru agar mengarah ke lokasi tujuan. Makanan diberikan sewaktu-waktu untuk mempertahankan perilaku melacaknya. Namun petugas senior angkatan laut tidak dapat menerima pilot seekor burung merpati yang mengendalikan peluru mereka pada saat perang. Setelah melakukan eksperimen dengan burung merpati, Skinner (1948) menulis Walden Two, sebuah novel tempat ia mengungkapkan gagasannya tentang membangun sebuah masyarakat yang teratur secara ilmiah.
Percobaan kedua Skinner dengan mengamati perilaku seekor tikus. Dalam hal ini, Skinner menggunakan sebuah alat yang bernama  “Skinner box” yang digunakan untuk mengirim kapsul makanan ke dalam nampan secara acak. Setelah tikus tersebut terbiasa di dalam kotak, Skinner memasangkan sebuah tuas dan mengamati perilaku tikus. Saat tikus kelaparan, ia menjelajahi kotak dan tanpa sengaja menekan tuas, maka secara langsung kapsul tersebut dikirimkan kepada tikus. Dengan segera tikus tersebut belajar tentang konsekuensi positif dari menekan tuas dan ia mendapatkan makanan.
Shaping, yakni pemberian ganjaran terhadap perilaku-perilaku yang mendekati perilaku yang diinginkan. Misalnya, shaping bisa dilakukan untuk melatih seekor tikus menekan tombol untuk mendapatkan makanan.
Prinsip Penguatan, sebuah proses atau peristiwa yang dikuatkan atau meningkatkan kemungkinaan dari sebuah perilaku atau peristiwa yang menyertainya.
·         Penguatan Positif vs Penguatan Negatif
Penguatan positif adalah perilaku meningkat, karena adanya rangsangan atau ganjaran. Sedangkan penguatan negatif adalah perilaku meningkat karena hilangnya rangsangan yang tidak menyenangkan (contoh: obat sakit kepada, ketika rasa tersebut menghilang maka kita akan meminumnya lagi ketika kita merasakan hal yang sama dikemudian hari.
·         Penguatan Primer vs Pengutan Sekunder
Penguatan primer adalah penguatan yang secara alamiah memuaskan (tanpa pembelajaran ). Contoh, makan, minum dan kepuasan sexual. Sedangkan penguatan sekunder adalah penguatan yang dipelajari atau dikondisikan (conditioned reinforcers). Contoh, ketika seorang anak diberi hadiah karena mendapat nilai yang tinggi maka hadiah tersebut disebut sebagai penguatan sekunder.
·         Penguatan berkesinambungan vs penguatan sebagian
Penguatan berkesinambuangan merupakan pengutan dimana sebuah perilaku dikuatkan setiap kali perilaku itu muncul, ketika muncul maka orgasme akan belajar dengan cepat. Contoh: ketika seseorang memasukkan koin ke dalam telepon umum, apabila telepon tersebut tidak nyambung, maka secara otomatis orang tersebut akan berhenti memasukkan koin kembali. Sedangkan penguatan sebagian, mengikuti sebuah perilaku hanya sebagian waktu. Contoh: seorang pemain golf tidak akan mungkin menang setiap pertandinagn yang ia ikuti.
Jadwal Penguatan, merupakan jadwal yang menentukan kapan sebuah perilaku akan dikuatkan.
·         rasio tetap, menguatkan perilaku setelah terdapat beberapa pangkat perilaku.
·         rasio bervariasi, perilaku diberikan ganjaran setelah muncul beberapa kali. Akan tetapi ganjaran tersebut tidak dapat diprediksi kapan datangnya.
·         interval tetap, menguatkan perilaku utama setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan berlalu
·         interval bervariasi, sebuah jadwal dari sebuah perilaku dikuatkan setealah jumlah waktu tertentu yang bervariasi telah berlalu.
Generalisasi, kecenderungan memberikan respon yang sama kepada rangsangan yang serupa.
Diskriminasi, merespon rangsangan yang menunjukkan bahwa sebuah perilaku akan atau tidak akan dikuatkan.
Extiction, muncul ketika perialku sebelumnya mendapat penguatan, tidak lagi dikuatkan dan terdapat kecenderungan penurunan perilaku.
Hukuman (punishment), sebuah konsekuensi yang menurunkan kemungkinan bahwa perilaku akan muncul. Terdapat 2 jenis dalam punishment, ada punishment positif dan punishment negatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar